Best Practice #1 By Bahrudin Yusuf, S.Pd.

Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Melalui Model Think Pair Share (TPS) Siswa Kelas 6B SDIT Al-Fatih 1

Oleh : Bahrudin Yusuf, S.Pd.

A. PENDAHULUAN

Matematika merupakan salah satu ilmu dasar dimana terapan maupun penalarannya mempunyai peranan penting dalam penguasaan ilmu dan teknologi. Matematika membantu manusia untuk mengolah informasi dan menentukan cara sebuah pemecahan masalah. Oleh karena itu matematika adalah ilmu yang harus dikuasai siswa agar dapat membantu proses belajar kognitifnya. Dalam menguasai matematika siswa harus memiliki kemampuan pemahaman konsep yang baik, karena matematika merupakan ilmu yang berkesinambungan dimana semua ilmunya saling berkaitan dan berjenjang. Jika pemahaman konsep awal siswa sudah baik maka akan membantu siswa dalam proses pembelajaran ke tingkat selanjutnya. Begitupun sebaliknya, jika pemahaman konsep siswa kurang atau lemah maka untuk menghadapai pembelajaran tingkat selanjutnya siswa akan kesulitan dan inilah yang menyebabkan hasil belajar matematika siswa rendah.

B. PEMBAHASAN

Hasil belajar siswa kelas 6B SDIT Al-Fatih 1 menunjukkan masih banyak siswa yang kemampuan pemahaman konsep matematikanya rendah. Hal ini dilihat dari hasil nilai ujian pengetahuan siswa yang menunjukkan bahwa 16 dari 31 siswa (52%) masih di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM). Banyaknya hasil belajar siswa yang tidak mencapai KKM ini menunjukkan bahwa siswa masih kurang dalam pemahaman konsepnya.

Meningkatkan pemahaman konsep siswa bukanlah hal yang mudah. Siswa harus tahu terlebih dahulu dimana letak kesalahan pemahaman konsep mereka dan harus secara langsung mengkonfirmasi hal tersebut di dalam pembelajaran bermakna. Disinilah penulis sebagai guru kelas 6B merasa perlu untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa agar hasil belajar mereka membaik. Dalam meningkatkan kemampuan konsep siswa, guru harus merubah model pembelajaran yang biasa diajarkan agar bisa secara langsung mengkonfirmasi kemampuan awal siswa dan memperbaikinya.

Berdasarkan hal di atas penulis mengambil model pembelajaran think pair share (TPS). Hal ini sesuai dengan hasil penilitan dari Lestari & Luritawaty (2021) yang menunjukkan bahwa peningkatan dan kualitas peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis kelas TPS lebih baik daripada problem based learning (PBL). Hal ini disebabkan sintaks TPS lebih mampu meningkatkan keaktifan dalam belajar dan melakukan belajar bermakna.

Kegiatan pembelajaran model TPS memiliki sintaks sesuai namanya, yaitu pembelajaran dimulai dengan siswa berpikir atas masalah yang diberikan guru (think). Dilanjutkan siswa berpasangan untuk saling bertukar pikiran (pair) dan terakhir mempresentasikannya di kelas (share). Dari kegiatan tersebut hasil penilaian sikap yang dilakukan dibandingkan dengan penilaian observasi pada pertemuan sebelumnya terdapat kenaikan pada kerja sama 16,93%, tanggung jawab 14,51%, dan keaktifan siswa 17,74%. Peningkatan juga terjadi pada penilaian pengetahuan siswa dimana terdapat 20 dari 31 siswa atau sekitar 64,51% siswa yang memenuhi nilai KKM. Dan penilaian keterampilan terdapat kenaikan pada keterampilan proses siswa 23,38% dan presentasi 4,03%.

C. KESIMPULAN

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa semua hasil penilaian komperehensif siswa mengalami kenaikan baik dari segi sikap, pengetahuan, maupun keterampilan. Sehingga hasil belajar dan pemahaman konsep siswa 6B SDIT Al-Fatih meningkat setelah dilakukan proses pembelajaran dengan model pembelajaran TPS.

D. DAFTAR PUSTAKA

Lestari, Ine & Luritawaty, Irena P. (2021). Peningkatan Kemampuan pemahaman konsep matematis siswa dengan model think pair share dan problem based learning. Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika 1.2 (2021): 353-362.